Sunday, September 16, 2007

MODELING CEPAT DI REVIT RENDERING BAGUS DI MAX HASILNYA ADALAH PRESENTASI YANG MEMUASKAN

Dalam merancang menggunakan software autodesk revit memerlukan kecerdikan tersendiri. Yang dimaksud kecerdikan disini adalah bagaimana membuat model tiga dimensi secara cepat dan tepat sesuai dengan ide rancangan yang ada di kepala kita. Kecepatan dalam menggambar disini sangat penting karenaseringkali arsitek dihadapkan pada situasi menjelang deadline. Misalkan jika kita ingin menggubah tampang sebuah bangunan sebuah rumah tinggal, cara yang terbaik adalah membuat potongan sebanyak mungkin. Anda tidak perlu kuatir dengan penambahan potongan tidak akan menambah beban file yang akan mempengaruhi kinerja computer anda.

Untuk membuat detail-detail arsitektural berupa ornament atau dekorasi, rahasianya adalah menggunakan tool menu component-create in place-wall dalam setiap model yang saya buat selalu saya definisikan dengan component wall. Alasannya karena menurut kami sdh tidak ada waktu lagi untuk mengelompokkan sebuah object dengan definisi tertentu. Pada setiap penamaan component selalu dipakai default Lagi-lagi kecepatan menjadi alasannya. Kategori object yang dipilih wall karena mudah diatur dan digabungkan dengan elemen-elemen yang lain. Semua object yang kami buat dalam model revit berasal dari kategori wall. Anda tidak perlu kuatir dengan kekacauan dalam proses ini, percayalah dengan kami.

Masalah yang sering dihadapi oleh perancang adalah tidak dapat mengkomunikasikan idenya. Misalkan dalam pikirannya seorang arsitek dekonstruksi membayangkan bentukan yang spektakuler melengkung-lengkung lengkap dengan pemilihan material glossy misalkan sambil memejamkan matanya sang arsitek merancang bentukan tersebut dikepalanya. Setelah tiba saatnya untuk mengkomunikasikan ide tersebut timbul permasalahan bagaimana menggambarkannya diatas kertas mengingat bentukan ide rancangannya tergolong rumit dan sulit untuk digambar.

Salah satu cara darurat untuk menghadapi situasi ini adalah menggambar sketsa ide diatas kertas secepat mungkin. Situasi seperti ini bisa terjadi dimana saja, ketika berada di meja restoran kita dapat memanfaatkan tissue sebagai media untuk menggambar. Mungkin ketika pertama kali orang awam melihat hasil sketsa bentukan awal terlihat sulit untuk dimengerti. Seringkali tidak lebih dari sebuah coretan yang campur aduk perspektif tampak denah beserta detail saling bertumpukan. Seorang arsitek selalu tahu bahwa ide rancangan yang terlintas di otak harus direkam diatas kertas segera agar tidak lupa dan hanya menjadi rancangan yang hilang begitu saja. Padahal bias saja ide tersebut bernilai jutaan. Gambar sketsa ide inilah yang nantinya menjadi shortcut atau pintasan sebuah scenario rancangan yang lebih besar di otak sang arsitek. Kami pernah mendengar seorang mahasiswa arsitektur mengatakan kenapa bangunan yang memperoleh penghargaan dunia sekelas gugenheim bilbao berawal dari sketsa tangan yang tidak jelas dan jelek. Jawabannya sangat simpel menurut kami sketsanya boleh saja terlihat jelek tapi yang ada di pikirannya tentu lebih dari itu, dan yang paling penting adalah sketsa diatas media kertas yang murah tersebut merupakan penghubung mistis antara imajinasi dan dunia nyata. Sungguh mengherankan memang sketsa ide itu menjadi semacam puncak sebuah gunung es yang tampak secuil saja diatas permukaan air. Setelah masa genting ini dapat dilalui maka langkah selanjutnya dilakukan penghalusan ide rancangan dengan menggunakan software komputer. Kami berpendapat bahwa perkembngan bentukan arsitektur pada masa ini tidak lepas dari kemunculan teknologi komputer. Tanpa adanya computr aided design , catia dsb tidak akan ada rancangan spektakuler seturut aliran dari frank gehry, coop himmelblau, libeskind etc. karena tidak mngkin arsitektur yang telah memperoleh berbagai penghargaan dunia ini merupakan produk dari mesin dan meja gambar tanpa bantuan dari komputer. Begitu juga frank gehry dan coop himelblau tidak akan bisa bertahan tanpa adanya tim besar yang mendukung mereka dalam memvisualisasikan ide dari seorang principal architect.

Jangan sampai keterbatasan pengetauan kita tentang software design arsitektur menjadi penghalang kreativitas ide rancangan kita. Misalkan kita ingin membuat salah satu sudut bangunan kita menjadi kerucut sementara disudut yang lain dindingnya miring. Lebih spesifik seringkali mahasiswa arsitektur mengatakan jika sebenarnya bentukan yang saya maksudkan tidak sesederhana ini namun karena saya tidak tahu bagaimana menggambarkannya dengan menggunakan software komputer jadilah rancangan saya tidak begitu dinamis.

No comments: